Jumat, 28 Oktober 2011

Jihad pada Imaji



Bismillah,,

Dalam rekaan jiwa ini, selalu tersaji dunia semu para musafir
Dalam dekapan raga ini, tersaji selalu bayangan dusta para pendosa

Diamkah kami pada takdir, aku rasa tidak!

Dan...
Bukan, bukan kamu yang berada disana
seorang akhwad dengan pakaian surgawi
yang terdiam menatap para musafir itu

Berlalu lalang dengan sejuta ingin mereka,mimpi mereka juga tanya mereka
yang seolah menjadi jubah para musafir itu dalam keseharian, membuat mereka nyaman bersembunyi dalam Keimanan mereka
hingga gelap pun mereka takkan sudi melepas jubah itu, atau hanya sekedar menanggalkan Keimanan mereka tuk akhwad yang terdiam disana

Karena sesunggunya bagi mereka, tiada yang lebih menenangkan mereka dari hitamnya masa lalu mereka
selain berdiri disana di bawah tiang-tiang keimanan mereka bersama seorang akhwad yang diutus ke dunia untuk menemani sujud mereka
menemani dzikir mereka juga tengadah doa di sepertiga malam mereka.

///

Akhwad itu berkata melihat kejenuhan ikhwan yang berdiri di hadapnya "Terkapar aku pada sebuah keindahan surgawi yang melekat pada jubah-jubah kalian hai musafir"
Hingga ia terhenti pada pintu itu, membuka pintu-pintu hati yang tertutup rapat oleh lisan, terjaga erat oleh Iman
dan Tertata rapi lewat Al-Qur'an

Lalu ia tergoyahkan hati pada tangan semu, yang mengadah ke langit seraya berucap
"Ya ALLOH, apakah ini yang engkau tuliskan dalam kitab suci-MU? Inikah Bidadari Penghuni surga yang engkau janjikan
pada kami yang selalu berada pada Keimanan kami padamu Ya Rabb?"

Imajinya seolah baku pada takdir,
Dunia yang mempertemukan mereka telah berganti dalam khayal akan hari setelah Akad

Yang hanya kan ada Di bawah restu-MU Ya ALLOH

Azam,,

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Leave a Comment
And Thanks for Visit My Blog

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites